Senin, 26 Januari 2015

Blakra'an "HERITAGE TRAIL (SURABAYA DALAM TRANSPORTASI)"


SEJARAH, salah satu hal yang membentuk jati diri sebuah bangsa.

sebuah perkembangan kota pasti tidak lepas dari sebuah sejarah.sejarah tentang perkembangan sistem pemerintahan,sistem sosial,sistem transportasi,dll. Yang secara runtun akan membangun citra kota tersebut.Surabaya,salah satu kota terbesar ke dua di Indonesia dan menjadi ibu kota profinsi jawa timur merupakan kota yang penuh dengan nilai-nilai sejarah perkembangan Indonesia.

banyak terukir sejarah-sejarah yang tersimpan rapi di setiap lembaran-lembaran  buku yang menjadi kenangan dari masa ke masa.sebagai kota yang bisa di bilang vital di jaman belanda,pembangunan dan perkembangan di jaman kolonial bisa di bilang lebih maju di banding dengan kota-kota lain yang ada di hindia belanda,sebagai kota kota besar dan merupakan pusat perkantoran dagang yang di miliki perusahaan-perusahaan belanda yang ada di hindia belanda, Surabaya merupakan satu dari sekian banyak kota besar di Indonesia yang dijadikan basis perkembangan perekonomian dan pemerintahan jaman penjajahan Belanda. Sebagai bukti perkembangan Surabaya di era kolonialisme adalah banyaknya sisa-sisa bangunan belanda yang masih berdiri kokoh dan masih difungsikan hingga kini dan bahkan banyak dari bangunan tersebut dijadikan pusat kegiatan pemerintahan Surabaya dan masih terawat hingga kini. Walau ada beberapa bangunan sisa penjajahan yang mangkrak dan tidak terawat serta ada yang dibongkar,namun tidak sedikit juga yang masih difungsikan dan dirawat dengan baik.bangunan tersebut saat ini bisa kita jumpai di sekitaran kota tua Surabaya yang berada di daerah jl.tunjugan dan daerah sekitaran jembatan merah.

Sebagai salah satu basis perekonomian di era koloniaisme Surabaya memiliki berbagai fasilitas dan moda transportasi umum yang cukup maju di jaman nya.semisal trem uap,trem listrik dan tentunya kereta api yang sampai sekarang masih kita jumpai dengan berbagai perubahaan nya.segala perubahan-perubahan itu tentunya tidak lepas dari sejarah perkembangan perkereta apian yang ada di surabaya.bisa di lihat dari bentuk bangunan yang menjadi stasiun pemberentian kereta api yang ada di Surabaya dan bahkan di Indonesia yang masih berarsitektur khas belanda.

Kali ini,di hari minggu yang cukup cerah tanggal 25 januari 2015,saya bersama kawan-kawan dari salah satu komunitas pecinta sejarah yang ada di Surabaya yaitu,SHC (Surabaya Historical Community) dan IH (Indonesia History) yang merupakan salah satu komunitas yang rutin setiap bulan membuat acara “blusukan”  ke tempat-tempat bersejarah khusus nya yang ada di surabaya agar tempat yang mempunyai nilai bersejarah lebih di kenal dan bisa menumbuhkan jiwa nasionalisme para pemuda yang ada di Surabaya dan bahkan di Indonesia.sesuai dengan tema blusukan kali ini “HERITAGE TRAIL (SURABAYA DALAM TRANSPORTASI)” kami berkesempatan untuk menyusuri tempat-tempat perawatan kereta api di jaman kolonial yang sampai sekarang masih aktif di pergunakan sebagai tempat perawatan kereta api maupun yang sudah beralih fungsi sebagai tempat tinggal,dll.

Tempat pertama yang kami singgahi ialah Balai Yasa Surabaya, Balai Yasa Gubeng ( BY SGU )Terletak Dijalan Tapak Siring No.5 Surabaya,hampir berdekatan dengan stasiun Surabaya Gubeng,yang dikomandoi oleh General Manager, yang mempunyai tugas pokok menyiapkan kereta yang handal,terutama untuk daerah operasi 7 madiun,8 surabaya dan 9 Jember.
Pintu masuk Balai Yasa Surabaya (Doc.SHC)
 
Balai Yasa Surabaya (By. Rachmad Yuliantono)
 
Balai Yas a Surabaya (By. Rachmad Yuliantono)

Balai Yasa Surabaya (Doc. SHC)








Penjelasan dari petugas PJKA (Doc. SHC)
Balai Yasa SGU dibangun oleh Pemerintahan Belanda pada tahun 1912 oleh perusahaan STAAT SPOOR Kolonial Belanda memelihara lokomotif uap/listrik dan kereta/gerbong terbuat dari kayu.tidak banyak yang bisa saya ceritakan disini,karna di luar rencana saya tertinggal di sesi pertama blusukan kali ini.
Foto Bersama di Balai Yasa (Doc.SHC)

Setelah selesai di sesi pertama,dari Balai Yasa Surabaya kami lantas bergeser di sekitaran termilan Joyoboyo,persis samping Kebun Binatag Surabaya.stasiun tram wonokromo di bangun pada tahun 1916 sebagai terminal(halte terakhir) tram uap jalur Wonokromo-Kebonrojo,di sekitaran stasiun yang sekarang mejadi terminal,juga terdapat ruang perawatan dari tram yang melewati stasiun joyoboyo.namun sangat di sayangkan,bangunan-bangunan tersebut sangat amat tidak terawat dan bisa di bilang menjadi kawasan tempat tinggal kumuh,banyak bangunan-bangunan yang mempunyai nilai sejarah tinggi namun beralih fungsi menjadi tempat tinggal semi permanen,jika tanpa ada perhatian serius dari pemerintah kota Surabaya atau pihak-pihak terkait,tak khayal lambat laun bangunan sisa-sisa stasiun trem joyoboyo ini akan rusak dan bahkan hilang secara perlahan #miris.
Areal bengkel Trem Joyoboyo
 
Bus tua Karyawan PJKA
 
Penjelasan dari salah satu panitia


Salah satu gedung yang di alih fungsikan menjadi prcetakan
bagian dalam gedung







 
tandon air yang di pergunakan untuk mengisi air dalam trem uap

 
bagian dalam stasiun yang beralih fungsi menjdi pemukuman


Setelah puas berputar-putar di bekas stasiun tram joyoboyo,kami pun lantar bergeser lagi ke DIPO INDUK SIDOTOPO. Dipo ini terletak di Jl. Sidotopo lor No. 2 Surabaya-Jawa Timur,Dipo lokomotif ini salah satu yang terlengkap ketersediaan lokomotifnya di Jawa Timur dan merupakan Dipo Lokomotif terbesar di Pulau Jawa.
Dipo induk Sidotopo sampai saat ini masih di fungsikan sebagai tempat perawatan keret api yang masih beroprasi,satu hal yang menaik dari dipo ini adalah adanya gembong kayu yang tergeletak seperti rongsokan yang tak terawat yang berada  di pojok dipo.

DIPO INDUK SIDOTOPO


 
Kaki tiang dari lampu minyak berbentuk singa perlambang kekuatan & kekuasaan (Doc. SHC)
foto jajaran Staff DIPO INDUK SIDOTOPO jaman Kolonial
Lokomotif yang tidak terpakai
Gerbong kayu yang pembuatan nya sekitar tahun 1920

angka yang menunjukkan tahun pembuatan

numpang narsis


SURABAYA HISTORICAL COMUNITY  &  INDONESIA HISTORY
semoga dengan adanya komunitas-komunitas pecinta sejarah dan dengan adanya acara blusukan-blusukan ke tempat yang memiliki nilai sejarah bagi bangsa Indonesia bisa menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme bagi masyarakat luas,da paling tidak kita mengetahui kondisi asli dari bangunan-bangunan yang menjai saksi bisu perjuangan para pahlawan dan rakyat Surabaya di jaman kemerdekaan.


ada sedikit artikel tentang sebuah perjuangan warga surabaya yang berada di sekitaran DIPO SIDOTOPO yang mungkin bisa kita baca dan kita hayati,betapa heroik nya warga surabaya dalam rangka menolak kembalinya kolonialisme ke bumi surabaya dan Indonesia,yang berminat silahkan klik link di bawah ini.


Sampai Jumpa di lain waktu dan di lain cerita,sepurane seng akeh nek onok seng salah #Salam Blakra'an


Rabu, 11 Desember 2013

mlampah-mlampah ing bumi Reyog Ponorogo



Jika berbicara mengenai tentang budaya,mungkin tidak akan ada habis nya  jika kita jabarkan satu demi satu budaya yang ada di nusantara Indonesia ini.dari sabang sampai merauke semua ada yang nama nya tradisi dan budaya lokal yang tentunya berbeda-beda dan sangat beragam macam nya itulah BHINEKA TUNGGAL IKA.

Salah satu tradisi yang sangat tersohor adalah kesenian reog.siapa sih yang tidak tahu bahkan tidak mengenal kesenian reog yang asli dari kota ponorogo??!! ahh..itu mustahil sepertinya!!kesenian yang hampir saja di plat oleh negeri tetangga,kesenian yang sudah di kenal banyak orang dan tersohor seantero dunia.
 
Oke lanjut lagi….Ponorogo merupakan salah satu kota yang terdapat pada provinsi jawa timur,kurang lebih 5 jam perjalanan darat dari kota Surabaya.dengan berbekal informasi dari warnet,kami ber empat (oh iya kami perkenal kan dulu aris(saya),fery,sobag dan dodi). Bergegas menuju kota reog,pagi-pagi yang masih sepi menghantarkan kami ber empat menuju terminal bungurasih untuk,melanjutkan perjalanan ke kota reog kami menggunakan bus antar kota dalam provinsi .tepat pukul 07.00 kami pun berangkat menuju kota reog,tanpa ada yang spesial di dalam bus hanya ada pedagang asongan dan pengamen merupakan hal yang spesial menurut saya ketika naik bus ekonomi(coba aja kalo naik pesawat,pasti gak ada tuh yang nama nya pedagan asongan dan pengamen).


Setelah perjalanan kurang lebih hampir 4-5 jam akhir nya kami pun sampai di terminal ponorogo,suasana nya pun sangat amat berbeda dengan terminal Purabaya-Surabaya.terminal yang sepi,hampir seperti terminal bayangan(malah rame terminal bayangan di Surabaya).nahhh…di terminal inilah terjadi sedikit insiden tarik-menarik penumpang,dan kami lah salah satu penumpang yang ketarik sopir angkot.(#lupakan).

Cuaca kota yang sedang panas-panas nya tak menyurutkan kami untuk melanjutkan perjalanan menuju titik kirab pusaka.sebelum nya kami sudah d beri tahu oleh kenek bus kalo jarak antara terminal bus ke pasar pon sebagai titik pusat kirab hanya kurang lebih 2 km,jarak yang singkat menurut saya kalo jalan kaki,tapi apa di kata kenek bus itu merupakan sebuah kebohongan besar terhadap kami,hampir 1 jam lebih kami jalan kaki namun apa yang di kata si kenek bus itu tidak terbukti,namun apa mau di kata,kami sudah menolak mentah-mentah tawaran sopir angkot yang sedianya mengantar kami.(sudah basah,sekalian nyebur aja).

Lebih satu jam kami berjalan di tengah terik nya panas kota ponorogo akhir nya sampai juga di titik pemberangkatan kirab yaitu pasar pon.kirap pusaka merupakan serangkaian acara pawai lintas sejarah dari kota lama ponorogo menuju ke kota tengah untuk mengenang perpindahan kabupaten ponorogo dari kota lama ke kota tengah atau alun-alun.

Suasana riuh ramai berjejer tak beraturan,lautan manusia tumpah ruah di jalanan sepanjang jalur pawai.barisan pertama di isi oleh para sesepuh dengan membawa pusaka.sebuah pusaka tombak milik Batoro katong,iring-iringan pun di ikuti rombongan kereta kuda bapak Bupati Ponorogo berserta keluarga,lanjut wakil Bupati dan bersama dengan jajaran nya,semua serba tradisional,mulai dari kereta kuda bahkan sampai busana beliau-beliau pun busana tradisional.

Bupati Ponorogo
Setelah mengikuti pawai dari pasar pon akhir nya kami pun sampai pada titik terakhir kirap pusaka,tepat di alun-alun kota ponorogo,suasana yang tak kalah ramai dengan sepanjang jalan yang di lewati pawai pun menyambut kdatangan kami,dan disinilah sesuatu hal yang memang benar-benar menjadi tujuan awal kami,yaitu melihat secara langsung pementasan Reog Ponorogo yang tersohor.panggung besar dengan kerlap-kerlip lampu menghiasi seluruh area panggung,kursi-kursi berjejer rapi sebagai tempat duduk para penonton.sebetul nya acara pesta reog ini merupakan perlombaan reog nasional yang sudah ada sejak beberapa hari sebelum nya,dan memang beberapa hari sebelum nya bangku paling depan di jual sebagai bangku VIP,tapi sayang sekali ketika kami di ponorogo merupakan hari terakhir dimana nanti akan di umumkan siapa-siapa saja para pemenang lomba festival reog ponorogo dan sekaligus acara penutupan festifal reog ponorogo.bangku VIP di isi oleh bapak bupati berserta tamu undangan,berhubung kami tamu tak di undang akhir nya kami pun duduk di bangku penonton biasa membaur dengan warga masyarakat umum yang tak kalah seru.


bersama sang model..haha

“ MANUNGGALE CIPTO,ROSO,KARSO AGAWE RAHAYUNING BUMI REYOG”

Senin, 01 Juli 2013

Taman Prestasi,taman sang juara



Sebuah kota yang benar-benar kota besar ialah kota yang tidak hanya memiliki bangunan-banguna besar sebagai pusat bisnis dan kantor saja namun kota itu juga harus di dukung fasilitas-fasilits lain untuk menunjang kebutuhan hidup.dan salah satu nya adalah taman-taman kota yang selalu siap sedia untuk  menampung semua penat nya pikiran dan otomatis bisa merefresh pikiran menjadi enjoy kembali,dan tentunya sebuah taman kota juga menjadi sarana wisata
keluraga,saudara,teman,dll yang nyaman untuk di kunjungi.
replika beberapa penghargaan kota surabaya


Salah satu taman kota yang nyaman untuk melepas penat ialah taman Prestasi Surabaya,terletak tepat di belakang gedung grahadi atau berada di jl.ketabang kali ini merupakan salah satu wisata taman kota alternatif dan mungkin favorit bagi warga surabaya.



Suasana sejuk dan rindang akan menyambut kedatangan kita,pohon-pohon yang cukup besar dengan taman-taman bunga menambah nyaman tempat ini,beberapa tempat arena bermain anak-anak,rumah bermain bagi anak-anak yang memang sangat cocok untuk wisata keluarga dan Anak-anak pun dapat bermain sambil belajar mengenal lingkungannya. 
 
panggung teater terbuka
Area taman prestasi pun dilengkapi panggung terbuka,panggung teater,wisatawan juga bisa melihat beberapa replika beberapa penghargaan yang pernah I terima kota surabaya seperti Wahana Tata Nugraha, Adipura Kencana, dan lain-lain.
Wisata Taman prestasi juga menawarkan petualangan lain seperti menyusuri sungai kali denagn perahu motor dengan biaya yang cukup murah yaitu Rp.4000,- / orang.
wisata air


Di taman ini terdapat pula sebuah replika utuh sebuah pesawat tempur yang pernah di miliki Angkatan Udara RI skuadron I,sebuah replika utuh pesawat tempur jenis Bomber B-26 INTRUDER M-265 buatan U.S.A  yang pernah di pakai beberapa oprasi militer antara lain penumpasan RMS,oprasi Trisula,Operasi Seroja,dll.
replika pesawat Bomber TNI AU