Mungkin tak banyak orang tau tentang kamu,apalagi
generasi muda nya..seolah-olah acuh tak acuh bahkan mungkin tak ingin tau
tentang kamu..padahal kamu sempat jadi primadona di jaman mu..banyak
berdatangan muda dan mudi untuk menikmati suasana mu menikmati segala sesuatu
tentang kamu…nahh sekarang!????? Terhimpit antara gedung-gedung tinggi dengan
segala gemerlapnya semakin menenggelam kan mu dalam gelap yang tak kan tau kapan akan datang
terbit sang matahari pagi yang siap menerangi
ke gemerlapan mu dalam kegelapan malam,,,
”nb. sumpahhh…sedih melihat kondisi mu sekarang….”
”nb. sumpahhh…sedih melihat kondisi mu sekarang….”
Hmm…sepertinya cukup dulu deh sedih-sedihnya…tapi emang
sumpah bener bener sedih ketika mulai masuk ke komplek taman kesenian
tradisional yang satu ini.suasana gelap dengan pencahayaan yang minim mungkin
membuat sedikit orang akan bertanya-tanya…apa bener ini tempat
wisata??!!!!”miris”
Terletak tepat di belakang pusat pertokoan gadget
hitech mall,sebenarnya tempat yang cukup sategis apapabila kita akan
kesana,namun tak banyak orang tau pula jika tepat di belakang gedung megah
dengan segala kecanggihan-kecanggihan gadget yang di jual disitu terdapat
sekumpulan seniman-seniman jawa timur yang megap-megap karna terhimpit
budaya-budaya luar yang mulai merongrong ke aslian budaya kita..
Kali ini saya sempat kan untuk jalan-jalan ke Taman
Hiburan Surabaya…atau yang lebih di kenal dengan THR tempat hiburan rakyat yang
sempat berjaya di sekitaran tahun 80-90’an,”kampung seni” katanya.
sebuah danau dimana dulunya pengunjung bisa naik perahu.namum “miris” danau itu tak lebih dari genangan air yang keruh kehijauan dengan perahu yang entah kenapa ia tak pernah berhenti menepi.berjejer-jejer warung yang menawarkan makanan pun banyak yang tutup,entah karna dagangan mereka yang telah terjual habis atu entah sudah tak ada lagi yang mereka jual karna semua makanan yang mereka jajakan sudah pada basi…”entah..!!?”
sebuah danau dimana dulunya pengunjung bisa naik perahu.namum “miris” danau itu tak lebih dari genangan air yang keruh kehijauan dengan perahu yang entah kenapa ia tak pernah berhenti menepi.berjejer-jejer warung yang menawarkan makanan pun banyak yang tutup,entah karna dagangan mereka yang telah terjual habis atu entah sudah tak ada lagi yang mereka jual karna semua makanan yang mereka jajakan sudah pada basi…”entah..!!?”
berjejer gedung gedung kesenian yang sempat ramai hilir mudik para pengunjung untuk menikmati pertunjukan tradisional pun banyak yang tutup,yaa..bisa di bilang gulug tikar..mulai dari gedung wayang orang,gedung srimulat,dll.kini tak lebih dari sebuah gedung tua yang terlihat menyedihkan.
Namun dari semua kisah menyedihkan dan keprihatinan
itu.. THR merupakan tempatberkumpul nya para seniman seniman surabaya yang
masih yakin bahwa budaya itu masih harus tetap di pertahan kan.bagaimanapun dan
apapun caranya.
Jalanan yang masih basah yang baru saja di sirami tetesan air hujan dan
sedikit gerimis dengan kemacetan nya menghantarkan saya ke sini.tempat yang
cukup strategis sebenarnya,tepat di belakang salah satu pusat gadget surabaya
Hitech mall,memang sedikit tergencet sih tempat nya..namun memang beginilah
nasib nya…
suasana gelap dengan minim nya penerangan pun saya terobos tanpa ampun..entah untuk keberapa kali nya saya datang kesini.namum memang kondisi nya tak banyak yang berubah…yaaa..begitulah…tersisishkan..deretan gedung-gedung kesenian yang tak terpakai masih menyibak kan histori tentang kejayaan nya..sebuah danau dengan panggung masih berdiri kokoh sendiri tanpa pernak pernik,sebuah arena teater terbuka kini pun tak ubah nya kolam dengan genangan sisa air hujan yang baru saja turun.sebuah pendopo yang luas sedikit ramai dengan segala keriuhan anak-anak kecil yang ria bermain.
suasana gelap dengan minim nya penerangan pun saya terobos tanpa ampun..entah untuk keberapa kali nya saya datang kesini.namum memang kondisi nya tak banyak yang berubah…yaaa..begitulah…tersisishkan..deretan gedung-gedung kesenian yang tak terpakai masih menyibak kan histori tentang kejayaan nya..sebuah danau dengan panggung masih berdiri kokoh sendiri tanpa pernak pernik,sebuah arena teater terbuka kini pun tak ubah nya kolam dengan genangan sisa air hujan yang baru saja turun.sebuah pendopo yang luas sedikit ramai dengan segala keriuhan anak-anak kecil yang ria bermain.
pendopo THR |
Tujuan saya kali ini sebenarnya hanyalah untuk melihat
salah satu pementasan kesenian asli jawa timur yaitu ludruk,sebenar nya
nih…pada episode sebelum nya saya juga datang kesini,namun sayang sekali pas
kebetulan kesenian ludruk sedang tidak di mainkan,ya karna memang ludruk hanya
di main kan satu kali dalam satu minggu,pada hari sabtu saja.namun kali ini
tanpa di duga dan tanpa saya sadari sebelum nya ternyata eh…ternyata ada
kesenian lain nya yang akan dimainkan malam ini..sebuah kesenian masih jawa
timuran,..yaitu kesenian jaranan,grup jaranan dari “SANGGAR DWI BUDOYO” mungkin
tak perlu lagi saya gambarkan lagi bagaimana ketika kesenian jaranan di
mainkan…bunyi gamelan serta kendang pun kian mengalun kencang ketika pertunjukan
mulai di mainkan.riuh ramai penonton pun menambah ramai suasana malam
itu,sangat berbeda sekali dengan suasana saat saya pertama kali masuk pintu
gerbang THR..ternyata di dalam nya masih ada yang hidup,meskipun sedikit
terseok-seok.
salah satu atraksi nyleneh |
Tari Jaranan |
Setelah hampir 1 jam berlalu waktu jua yang harus
mengakhiri pertunjukan ini..padahal seru banget,penari yang masih
muda-muda..cewek..cantik lagi…hehe,bikin betah aja ngeliat nya..
setelah pentas jaranan berakhir..sekarang giliran pertunjukan utama nya nihh…..yapp…Ludruk…yeaahh…ayo kita kemon….
Jika tadi kesenian jaranan di tampilkan di pendopo yang
cukup luas,ludruk kali ini di tampil kan di sebuah gedung kesenian ludruk tepat
di samping pendopoan,hanya dengan tiket masuk sebesar Rp.5000,- kita bisa
melenggang masuk dang menikmati kesenian ludruk,lampu penerangan sekedar
nya..yahh…mungkin hanya 2 lampu sorot yang di arah kan ke arah panggung lah
yang menjadi penerangan.bangku-nangjku yang berjejer rapi pun segera terpenuhi
oleh para penonton yang mayoritas sudah tua-tua..yaaa..meskipun ada beberapa
yang masih muda..kayak nya sih mahasiswa-mahasiswa yang duduk nya tepat di
depan saya.
Kesenian ludruk kesenian yang menampil kan seni drama
cerita-cerita kehidupan sehari-hari masyarakat,yang di selingi dengan
lawakan-lawakan khas suroboyoan,lundruk juga sempat menjadi alat propaganda
ketika di jaman penjajahan jepang.biasanya kesenian ludruk di awali dengan
tarian remo dengan gelang lonceng yang di talikan pada kaki sang penari.