Rabu, 11 Desember 2013

mlampah-mlampah ing bumi Reyog Ponorogo



Jika berbicara mengenai tentang budaya,mungkin tidak akan ada habis nya  jika kita jabarkan satu demi satu budaya yang ada di nusantara Indonesia ini.dari sabang sampai merauke semua ada yang nama nya tradisi dan budaya lokal yang tentunya berbeda-beda dan sangat beragam macam nya itulah BHINEKA TUNGGAL IKA.

Salah satu tradisi yang sangat tersohor adalah kesenian reog.siapa sih yang tidak tahu bahkan tidak mengenal kesenian reog yang asli dari kota ponorogo??!! ahh..itu mustahil sepertinya!!kesenian yang hampir saja di plat oleh negeri tetangga,kesenian yang sudah di kenal banyak orang dan tersohor seantero dunia.
 
Oke lanjut lagi….Ponorogo merupakan salah satu kota yang terdapat pada provinsi jawa timur,kurang lebih 5 jam perjalanan darat dari kota Surabaya.dengan berbekal informasi dari warnet,kami ber empat (oh iya kami perkenal kan dulu aris(saya),fery,sobag dan dodi). Bergegas menuju kota reog,pagi-pagi yang masih sepi menghantarkan kami ber empat menuju terminal bungurasih untuk,melanjutkan perjalanan ke kota reog kami menggunakan bus antar kota dalam provinsi .tepat pukul 07.00 kami pun berangkat menuju kota reog,tanpa ada yang spesial di dalam bus hanya ada pedagang asongan dan pengamen merupakan hal yang spesial menurut saya ketika naik bus ekonomi(coba aja kalo naik pesawat,pasti gak ada tuh yang nama nya pedagan asongan dan pengamen).


Setelah perjalanan kurang lebih hampir 4-5 jam akhir nya kami pun sampai di terminal ponorogo,suasana nya pun sangat amat berbeda dengan terminal Purabaya-Surabaya.terminal yang sepi,hampir seperti terminal bayangan(malah rame terminal bayangan di Surabaya).nahhh…di terminal inilah terjadi sedikit insiden tarik-menarik penumpang,dan kami lah salah satu penumpang yang ketarik sopir angkot.(#lupakan).

Cuaca kota yang sedang panas-panas nya tak menyurutkan kami untuk melanjutkan perjalanan menuju titik kirab pusaka.sebelum nya kami sudah d beri tahu oleh kenek bus kalo jarak antara terminal bus ke pasar pon sebagai titik pusat kirab hanya kurang lebih 2 km,jarak yang singkat menurut saya kalo jalan kaki,tapi apa di kata kenek bus itu merupakan sebuah kebohongan besar terhadap kami,hampir 1 jam lebih kami jalan kaki namun apa yang di kata si kenek bus itu tidak terbukti,namun apa mau di kata,kami sudah menolak mentah-mentah tawaran sopir angkot yang sedianya mengantar kami.(sudah basah,sekalian nyebur aja).

Lebih satu jam kami berjalan di tengah terik nya panas kota ponorogo akhir nya sampai juga di titik pemberangkatan kirab yaitu pasar pon.kirap pusaka merupakan serangkaian acara pawai lintas sejarah dari kota lama ponorogo menuju ke kota tengah untuk mengenang perpindahan kabupaten ponorogo dari kota lama ke kota tengah atau alun-alun.

Suasana riuh ramai berjejer tak beraturan,lautan manusia tumpah ruah di jalanan sepanjang jalur pawai.barisan pertama di isi oleh para sesepuh dengan membawa pusaka.sebuah pusaka tombak milik Batoro katong,iring-iringan pun di ikuti rombongan kereta kuda bapak Bupati Ponorogo berserta keluarga,lanjut wakil Bupati dan bersama dengan jajaran nya,semua serba tradisional,mulai dari kereta kuda bahkan sampai busana beliau-beliau pun busana tradisional.

Bupati Ponorogo
Setelah mengikuti pawai dari pasar pon akhir nya kami pun sampai pada titik terakhir kirap pusaka,tepat di alun-alun kota ponorogo,suasana yang tak kalah ramai dengan sepanjang jalan yang di lewati pawai pun menyambut kdatangan kami,dan disinilah sesuatu hal yang memang benar-benar menjadi tujuan awal kami,yaitu melihat secara langsung pementasan Reog Ponorogo yang tersohor.panggung besar dengan kerlap-kerlip lampu menghiasi seluruh area panggung,kursi-kursi berjejer rapi sebagai tempat duduk para penonton.sebetul nya acara pesta reog ini merupakan perlombaan reog nasional yang sudah ada sejak beberapa hari sebelum nya,dan memang beberapa hari sebelum nya bangku paling depan di jual sebagai bangku VIP,tapi sayang sekali ketika kami di ponorogo merupakan hari terakhir dimana nanti akan di umumkan siapa-siapa saja para pemenang lomba festival reog ponorogo dan sekaligus acara penutupan festifal reog ponorogo.bangku VIP di isi oleh bapak bupati berserta tamu undangan,berhubung kami tamu tak di undang akhir nya kami pun duduk di bangku penonton biasa membaur dengan warga masyarakat umum yang tak kalah seru.


bersama sang model..haha

“ MANUNGGALE CIPTO,ROSO,KARSO AGAWE RAHAYUNING BUMI REYOG”