Selasa, 27 November 2012

Kota Putra Sang Fajar (Makam Bung Karno)



Pagi yang sedikit gerah membangun kan saya pagi ini,yaa..maklum cuaca surabaya yang pas panas-panas nya minta ampun.di temani dengan kopi hangat saya mulai googling,dan ”sejarah bung karno” pun terketik di kolom search mbah google.stelah sedikit membaca & membaca sejarah tetang kisah beliau,terbesit satu keinginan untuk berkunjung ke tempat peristirahatan terakhir beliau dengan tenang,yaitu di kota Blitar.tanpa banyak persiapan & tanpa banyak buang waktu,langsung saja saya bergegas menuju terminal Purabaya-Surabaya sendiri tanpa teman,suasana ramai hilir mudik para penumpang menyambut saya kala itu.

Kali ini rute menuju ke Blitar saya tempuh Via Malang,jadi saya naik Bus menuju Malang(terminal Arjosari) – Blitar(Terminal bus kota patria),perjalanan memakan waktu ± 4 s/d 5 jam dari surabaya,jalur yang berkelok-kelok,naik turun dataran tinggi,mendominasi rute malang – blitar,di sepanjang jalur Malang – blitar kita akan melewatu saah satu bendungan yang ada di Jawa Timur,yaitu bendungan karang kates.

Siapa yang tak kenal bung karno??!!!Presiden pertama indonesia & salah satu bapak proklamator kemerdekaan negara kita,yang baru saja di beri gelar sebagai pahlawan nasional.

Kali ini saya berkesempatan untuk berkunjung ke makam Bung Karno yang terletak di Kota Blitar.
Salah satu kota kecil di Jawa timur,tempat sang proklamator bangsa kita beristirahat dengan tenang.
Suasana sepi dan sangat berbeda 180° dengan terminal Purabaya menyambut kedatangan saya di kota patria.tak banyak aktivitas di terminal ini,hanya ada beberapa bus dan angkutan umum yang lalu lalang.

Tujuan saya kali ini ialah Makam Bung karno yang terletak di kecamatan Sanan Wetan kota Blitar,dari terminal menuju makam tidak lah sulit,kita tinggal cari angkot yang langsung menuju makam bung karno..perjalanan kurang lebih 25 menit dari terminal menuju Makam bung Karno.

Gapura pintu masuk Makam
Memasuki komlek makam bung karno dimulai dari sebuah gapura Agung yang menghadap ke selatan. Dan sebuah Gong perdamaian terpajang di samping pintu utama.sebelum masuk ke komplek pemakaman,kita di wajib kan mengisi buku daftar tamu,untuk masuk ke area ini kita tidak di pungut biaya,alias GRATIS..
Bangunan utama disebut dengan Cungkup Makam Bung Karno. Cungkup Makam Bung Karno berbentuk bangunan Joglo, yakni bentuk seni bangunan khas masyarakat   jawa.  Makam Bung Karno di apit oleh kedua Orang Tua Beliau, di sebelah  kiri ada  Makam Ayahanda "R. Soekeni Sosrodihardjo" dan di sebelah kanan  ada Makam Ibunda "Ida Aju Njoman Rai".

Cungkup Makam Bung Karno diberi nama Astono Mulyo. Diatas Makam diletakkan sebuah batu pualam hitam bertuliskan :Disini dimakamkan Bung Karno Proklamator Kemerdekaan Dan Presiden  Pertama Republik Indonesia. Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Pusara Bung Karno
suasana tenang,dan dengan khusuk nya doa para peziarah terpanjat kan lirih di area makam bung karno.
Taman di Komplek Pemakaman

Museum
Di komlek pemakaman ini terdapat pula museum dan perpustakaan yang menyimpan koleksi buku-buku bung Karno, berbagai foto dan lukisan bung Karno.mulai dari foto-foto Soekarno kecil dan sampai Sokarno yang kita kenal sebagai Sang Proklamator.


Di sisi belakang dari komplek makam bung karno terdapat pula para PKL yang menjual pernak-pernik souvenir khas dari makam bung karno,tempat yang tertata rapi,para penjual yang ramah akan menyambut kita.menawarkan dagangan nya dengan sopan santun yang khas Indonesia.

Sebenar nya masih ada satu lagi destinasi wisata yang di tawar kan di kota blitar,salah satu nya Candi penataran candi Hindu yang terluas dan termegah di jawa timur peninggalan jaman majapahit.
namun akses kendaraan menuju kecandi inilah yang mengurung kan niat saya untuk menuju kesini,karna sangat susah kita mencari kendaraan umum di sini,apalagi kalo waktu sudah sore.





“Bangsa yang Besar Adalah Bangsa yang Menghargai Jasa Pahlawannya”


Salam Lestari.

Sabtu, 24 November 2012

1 jam di Museum House Of Sampoerna



banyak destinasi wisata yang bisa anda kunjungi di Surabaya,mulai dari wisata religi di makam sunan Ampel,wisata sejarah dari tugu pahlawan,makan tua belanda yang terletak di Jl. Peneleh,monumen kapal selam,bangunan-bangunan bergaya kolonial belanda yang berada di kota tua Surabaya,jembatan merah yang penuh dengan kisah ke heroikan arek-arek suroboyo ketika mempertahan kan kemerdekaan Indonesia,hotel majapahit yang dulunya bernama hotel Orange,dan berubah lagi menjadi hotel Yamato ketika jaman penjajahan Jepang tempat terjadinya insiden perobekan Bendera, dan museum HM Sampoerna tentunya.
Cuaca sedikit mendung surabaya membawa saya lebih bersemangat ketika ingin berangkat di salah satu museum rokok yang terletak di surabaya..yappp..musium SAMPOERNA.



Museum Sampoerna sebuah museum yang terletak di surabaya lama,bangunan yang bergaya kolonial belanda,dengan 4 pilar besar yang bertengger di depan gedung utama,bangunan megah bergaya kolonial belanda yang di bangun sekitar tahun 1862 dan saat ini merupakan situs bersejarah yang di lestarikan.
Awal nya bangunan ini merupakan panti asuhan putra yang di kelola oleh pemerintah belanda dan di beli oleh liem seeng tee pendiri Sampoerna pada tahun 1932 dan di jadikan tempat pertama produksi rokok Sampoerna.
Tidak lah sulit sebenar nya akses menuju House Of Sampoerna yang ber alamat di Jl. Taman Sampoerna 6, Surabaya 60163, Indonesia. ini,karena letak nya yang berada di tengah kota Surabaya,yaa..walaupun kita harus masuk gang terlebih dahulu,namun sepanjang gang tersebut banyak plakat-plakat penunjuk arah menuju museum House of sampurna.
di komplek museum ini terdiri dari beberapa gedung, gedung yang paling besar lah yang di jadikan museum dan di jadikan tempat produksi salah satu merk rokok Sampoerna yaitu DJI SAM SOE,dan ada 2 gedung lagi yang yang tepat berada di samping kanan dan kiri gedung utama,gedung sebelah kanan yang di jadikan rumah tinggal keluarga sampoerna dan yang kiri di jadikan café dan tempat galery seni yang unik.
Tepat di samping kanan gedung auditorium terparkir mobil mewah keluaran inggris Rolls Royce yang di pergunakan oleh keluarga sampoerna.

tembakau
petugas museum sedang memberikan penjelasan

Aroma harum tembakau yang khas akan menyambut anda saat pertama masuk di dalam area museum,dan di sambut dengan senyum ramah khas indonesia mbak-mbak penjaga museum,menyapa dengan hangat bagi siapa saja yang berkunjung..sungguh nyaman.kita dapat minta bantuan penjelasan tentang sejarah singkat museum & silsilah keluarga Sampoerna,namun meskipun tanpa bantuan petugas, kita masih bisa memahami dan mengerti isi dan cikal bakal museum tersebut dari keterangan-keterangan jelas dan lengkap yang tertulis disana baik manual maupun digital.
replika lapak kelontong pertama kali keluarga sampoerna
Kolam ikan melingkar di ikuti gemercik air mancur memberikan kesan tenang  saat mulai melangkah kan kaki untuk berkeliling-keliling,di ruangan paling depan terpapang lukisan sang pendiri sampoerna dan beberapa keluarga nya,dengan meja dan kursi tertata rapi dan beberapa koleksi gaun kebaya keluarga Sampoerna,di samping kiri pintu kita akan menjumpai replika lapak kelontong yang di gunakan berjualan pada saat merintis salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia ini,dan beberapa terpampang di dalam pigora macam-macam tembakau yang ada di gunakan untuk bahan produksi rokok,dan tak tertinggal pula replika tungku untuk mengeringkan tembakau yang akan di jadikan rokok.tak pelak aroma tembakau pun tercium sedikit menyengat.
Lanjut melangkah ke area lain yang hanya tersekat tembok yang kokoh kita akan masuk ke ruangan yang memapang beberapa foto keluarga sampoerna & foto siapa saja yang berperan memajukan pabrik rokok sampoerna,dan beberapa koleksi lukisan yang eksotis menurut saya.di sini di pajang pula beberapa koleksi korek api jaman dahulu dan bebrapa koleksi kamera tua yang sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun.




mesin percetakan kuno
Semakin melangkah masuk kita akan menuju ruangan yang lebih besar lagi,beberapa koleksi mulai dari mesin printing kuno yang di pernah di pergunakan untuk mencetak gambar di bungkus rokok Sampoerna.
"JAWA"
sepeda motor kuno pabrikan cekoslovakia dengan merk “JAWA” yang di buat kira-kira tahun 1960 ,koleksi andong yang di pergunakan sang pendiri Sampoerna sebelum memiliki mobil.
Di ruangan ini di pamerkan pula beberapa koleksi peralatan Sampoerna marching band yang dulu nya samapi pernah memeriah kan rose parade di california-Amerika serikat,dan di mainkan saat ulang tahun Sampoerna setiap tahun nya.
alat-alat labolatorium
Alat-alat Labolatorium yang di pergunakan pertama kali untuk menguji hasil kualitas bahan baku dan hasil produksi pabrik rokok sampoerna.
dan juga beberapa bungkus rokok produk-produk dari Sampoerna yang di jual didalam maupun di luar negri.
Lanjut ke lantai 2 kita akan menuju galeri toko yang menjual pernak-pernik sovenir khas surabaya dan tentunya khas museum House Of Sampoerna.di lantai 2 ini kta juga bisa secara langsung melihat aktifitas produksi salah satu merk rokok kretek milik Sampoerna.sekitar 400 orang yang mayoritas perempuan berjejer rapi di depan meja dengan berbagai alat dan bahan untuk membuat rokok,masing-masing dari mereka bisa menghasil kan ±300 batang rokok per jam.Hebat bukan…
di lantai 2 ini kita dilarang mengambil gambar,oleh karna itu tidak ada gambar bagaimana suasana di lantai 2 ini.


Satu lagi agenda yang ditawarkan di Museum HoS adalah keliling surabaya gratis yang dikemas dalam acara "surabaya Heritage Track". untuk
jadwal bus yang mengangkut para wisatawan di mulai pada jam 09.00 s/d 10.00 , 13.00 s/d 14.00 , 15.00 s/d 16.00 untuk rute kita bisa berkeliling kota tua surabaya dan melewati gedung dan tempat-tempat bersejarah yang ada di surabaya,semua kegiatan tadi bisa anda dapat kan secara gratis,persembahan dari keluarga Sampoerna untuk Surabaya khusus nya,dan Indonesia umum nya.




Salam lestari....

Senin, 19 November 2012

Fenomena salam "ASSOLOLEYY" by O.M Sagita



Hai guys..ketemu lagi nih…kali ini saya gak akan ngajak kamu jalan-jalan,menikmati keindahan kota-kota yang ada di indonesia,gak pengen ngasih ngerti ke kamu tentang sejarah peradaban..because saya juga belum sempet banget jalan-jalan,yaa..karna maklum lah..sibuk bangetttt..(#emang masalah ya buat loee..hehe)
kali ini saya akan membahas masalah fenomena yang mungkin sedang gempar,sampai merontokkan kegagahan Ariel ketika manggung,keganasan Arman maulana ketika jingkrak-jingkrak sambil megang mic,ketika Fredy mercure menyanyikan lagu “We  are the champion” .
tapi ini benar-benar musik asli Indonesia yang sedikit di beri sentuhan oleh tangan-tangan kreatif pribumi.
Bukan fenomena 4L@y yang yang bikin gak nahan dan bikin JUNGKIR BALIK,bukan lagi fenomena move on,yang sering di suarakan kaum muda yang lagi Galau…tapii………………….ini benar-benar fenomena,yang bisa di bilang fenomena Mbah nya fenomena…yaitu..Fenomena Salam “”ASSELOLE””.
yaaaapppppp….kata sapaan atau salam khas yang sering dilantunkan salah satu grup dangdut koplo jawa timur “O.M SAGITA”.dan ini sedikit tentang sejarah nya…cekidotttt….
Om sagita adalah sebuah grup orkes dangdut yang berasal dari daerah pace kab nganjuk, berbeda dengan beberapa orkes dangdut yang sudah terkenal sebelumnya yang banyak berasal dari sidoarjo atau gresik. Walaupun dari sebuah kota kecil nama om sagita kini bisa di bilang sudah sejajar dengan orkes lainnya. om sagita juga memiliki ciri khas yang sangat unik dan menarik. Kendang yang di gunakan om sagita di tambah dengan kendang tradisional yang membuat musik om sagita mudah di kenali dan menarik,musik dengan alunan khas jaranan yang sangat kreatif. Group Musik ini bersasal dari Kabupaten Nganjuk - Jawa Timur, salah satu kabupaten kecil di jawa timur. Aliran musik Dangdut Jaranan ini dapat mengisi kebosanan masyarakat Jatim dengan musik dangdut yang monoton itu-itu saja,sang suaranya pas-pasan & terkesan hanya mengumbar bodi sang biduan saja.
Sagita adalah pelopor Musik Kreasi,Musik yang Mereka Mainkan Merupakan Hasil Kreasi Jaranan Yang Di padukan Dengan Musik Dangduth ,Lalu Sagita Mengibarkan Bendera Dengan Label SAGITA DJANDUTH,,SAGITA Mempunyai Salam Khas untuk Menyapa Para Penggemarnya Dengan Bahasa Khas Orang Nganjuk Yaitu :"Asolole"
Alamat :

* Desa Pace ,Jln:Pasar Pace (barat pasar Pace)
* Kecamatan Pace
* Kabupaten Nganjuk
* Jawa Timur

Personil SAGITA:
* ENY SAGITA : Vocal & Mbak Boss
* INDAH ANDIRA : Vocal
* RINA AMELIA : Vocal
* KETENK : Guitar Rhytem
* YASIR : Guitar Melodi
* MALIK : Gendang Ketipung
* SAIFUL/Bolang :Keyboard
* KHOIRUL : Suling,Terompet & Vocal
* BUDI :Master Of Ceremony (MC)
Sebuah kekreatifan yang harus dan wajib kita acungi jempol,karna mereka telah sedikit ikut melestarikan musik jaranan dengan gaya yang berbeda dengan tidak meninggalkan norma-norma yang ada,dan sedikit memperkenal kan musik jaranan khas jawa timur….

sekian..matur tengkyu..


Salam ASSOLOLEEYYYY……… ^_^

Salam lestari..

Kamis, 15 November 2012

yang terlupakan "COKEAN"asli JAWA TIMUR





Dingin nya malam tak menyurut kan saya ketika ingin berkunjung ke salah satu tempat hiburan yang ada di surabaya,bertepat di Jl. Kusuma bangsa tempat yang terhimpit gedung pertokoan HI-Tech mall menjadikan tempat hiburan ini tak banyak di ketahui orang.
THR singkatan dari Taman Hiburan Remaja Surabaya yang sempat berjaya di era 80-90’an tempat khusus untuk pertunjukan kesenian daerah yang mungkin hampir mati di gerus oleh jaman,biaya masuk ke THR tidak lah mahal kita hanya merogoh kocek Rp.3000,- sudah bisa masuk dan berkeliling-keliling di areal taman hiburan ini,sungguh miris kesan pertama saya ketika masuk ke areal taman kesenian ini,minin nya lampu penerangan menjadikan kesan yang sedikit angker di taman hiburan ini,entah setting nya seperti ini atau entah lah….
suasana sepi seakan  hilang ketika kita terus masuk kedalam area ini,berjejer gedung kesenian mulai dari pendopoan,gedung kesenian ludruk,gedung kesenian wayang orang,gedung kesenian wayang kulit,dan panggung terbuka yang biasa dibuat pentas band-band lokal surabaya,naka-anak kecil yang berlarian sambil membawa topeng jaranan,menambah rasa penasaran akan tempat ini,dan memang ini pertama kali nya saya datang ke sini.
Tujuan awal saya berkunjung ke THR ialah ingin melihat kesenian ludruk,kesenian khas jawa timur yang berasal dari daerah Jombang,kesenaian tradisional yang sudah jarang sekali di pertunjuk kan & hampir punah di gerus oleh kemajuan jaman.
namun sayang beribu sayang saya tidak pada waktu yang tepat ketika berkunjung kesitu,karna kesenian ludruk tidak di pertonton kan seiap hari..alias hanya pada hari-hari tertuntu saja,kalo gak salah sih hari kamis & hari sabtu..lha saya datang nya hari jum’at…,
namun kekecewaan saya sedikit terobati,karna pada hari-hari yang lain selain hari kamis & sabtu,masih ada kesenian-kesenian atau pun pertunjukan budaya yang di tampil kan.
dan kali ini ada pertunjukan “COKEAN”…!!dalam benak saya berkata”pertunjukan apa ini?kok baru denger?kalo campur sari,tari remo,wayang orang sih pernah denger..Cokean kayak nya suatu hal yang sangat baru bagi saya”
seperangkat gamelan berserta para penabuh nya sudah siap untuk melakukan tugas masing-masing,lengkap dengan sinden sebagai penyanyi nya..
dan tak lama berselang..perlahan tapi pasti suara khas gamelan dan sinden pun mulai bergema,ternyata Cokean itu kesenian tradisional yang hampir sama dengan campur sari,cuman kalo cokean bahasa lagu jawa nya lebih halus,yaa…satu lagi kesenian tradisonal khas indonesia mulai terlantun secara perlahan dan ngos-ngosan,berpacu melawan kemajuan jaman dengan  masuk nya budaya-budaya luar yang tak tau dari mana rimbanya…,satu jam berlalu dan beberapa lagu pun berlalu dengan merdu nya,tak lebih dari 20 orang yang menonton dan mayoritas semua nya adalah wajah-wajah orang lama,alias sudah tua..ada sih beberapa anak muda,tapi hanya datang,lantas pergi begitu saja…#miris.
Sebagai pemuda indonesia seharus nya kita lebih mencintai kesenian-kesenian tradisional kita,dan mungkin ikut melestarikan nya,tapi kenyataan berbeda jauh..pemuda sekarang lebih memilih “kesenian luar atau yang bahasa gaul nya itu keypop ato apalah,saya juga gak ngerti..

Pernah suatu ketika saya berbincang dengan teman saya yang notabenya seorang pelajar dari luar kota trus menuntut ilmu di surabaya,yaaa…sebagai tuan rumah,yang mungkin sedikit mengerti medan di surabaya..saya pun dengan iseng menawar kan perjalanan menuju ke THR,dan dengan kata yang bernada malas pun dia bilang”ngapain ke THR!!!”
sungguh miris mendengar ucapan itu..tapi yaaa…sudah lah.
Semoga dengan sedikit coretan senam jari dari keyboard saya ini bisa sedikit informasi dan ikut melestarikan kesenian khas Indonesia.


“pertahan kan kesenian tradisional kita sebagai jati diri bangsa.”
Salam Lestari.