Kamis, 27 Desember 2012

air terjun Dlundung..bukan glundung dan arca reco lanang



Masih di sekitaran pandaan…

udara dingin yang menerpa namun terasa panas di kulit,membuat saya ingin ngadem dan bersantai-santai ria,perjalanan sendiri tanpa seorang teman pun sedikit membuat saya lebih enjoy untuk menentukan dari mana dan berakhir dimana perjalanan saya kali ini,ya.. bukan berarti saya tidak suka untuk mengajak kalian-kalian,karna hari itu sobat saya yang biasa ikut lagi kerja,ada yang kuliah dan yang satu ekor lagi persiapan pulang kampung ke kupang. Dalam hati sebenernya sangat kesepian karna jalan-jalan kalo gak ada Raimu gak rame guys…hehe,namun apalah daya..dari pada bengong di rumah ntar malah kesambet,mending jalan-jalan sendiri aja..oke,singkat cerita setelah puas muer-muter candi jawi dan dirasa cukup  buat foto-foto nya akhir nya perjalanan saya lanjut kan ke salah satu wisata alam air terjun yang tak terlalu jauh dari candi jawi,kurang lebih 1 jam lah perjalanan ini,apabila kita naik kendaraan pribadi kita tinggal lurus aja nanti ada pertigaan yang agak besar baru belok kanan,dari sini kurang lebih satu jam lagi lah..jalanan naik turun dengan udara yang segar sangat nyaman untuk jalan-jalan.
Terletak di Dusun Ketapang, Desa Kemloko, Kecamatan Trawas,Kabupaten Mojokerto Propinsi Jawa Timur 60km dari arah surabaya.objek wisata yang memang tak begitu di kenal jika di banding wisata air terjun kakek bodo yang berada di tretes.namun tak kalah menarik nya dari air terjun kakek bodo,rimbun nya pepohonan yang masih alami,dengan suara aliran sungai yang gemricik akan menyambut kita sesampai nya di pintu gerbang masuk.dengan HTM Rp.6000,- dan parkir kendaraan roda dua Rp.2000 kita sudah bisa melenggang masuk menuju kawasan air terjun ini.
Tepat di belakang pintu gerbang merupakan sebuah tanah lapang yang biasa di gunakan untuk area camping dan acara-acara outbond yang mengadu adrenaline,dari pintu gerbang kita masih harus melanjutkan perjalanan kurang lebinh lima menit lah..

di sebuah warung kita bisa menitipkan kendaraan kita dan membeli makanan ringan dan minuman yang terjual di sini,setelah itu kita harus berjalan kaki mengikuti anak tangga yang tersusun rapi.setelah berjalan tak berapa jauh dan akhir nya kita sampai juga di sebuah air terjun yang  jatuh begitu indah,di iringi suara gemricik air yang begitu jernih dan lembut.canda tawa terdengar riang dari para wiatawan yang bermain air di bawah air terjun. Air Terjun Dlungdung memiliki ketinggian terjunan sekitar 50-60 meter dengan sumber airnya dari mata air pegunungan Welirang.  Terjunan airnya tidaklah deras.  Hal ini dikarenakan aliran airnya yang jatuh lebih dari setengah masih menyentuh tebing yang berundak.  Sisanya sekitar 25 m baru terjun bebas ke bawah. Dan kebetulan  saat saya kesini ada suatu komunitas pecinta alam yang sedang melakukan diklat,entang apa nama nya pecinta alam tersebut yang pasti para anggota cewek nya cantik-cantik..hehe
 sebenarnya di samping air terjun ini ada jalan setapat yang menuju ke atas tebing,dan saya semapat berjalan mengikuti jalan tersebt,namun setelah berjalan cukup jauh ternyata jalan ini tidak menuju ke aliran sungai sumber dari air terjun ini.hujan dan waktu yang semakin sore mengurung kan niat saya untuk mengikuti jalur ini,dan saya pun memutus kan kmbali.dan makan bakso di temani teh hangat yang di jual di warung tempat kita memarkirkan kendaraan saya.

setelah puas keliling-keliling di air terjun dlundung,saya pun meneruskan perjalanan menuju sebuah arca peninggalan kerajaan majapahit.masih di sekitaran trawas.dua puluh menit dari air terjun dlundung.tempat nya agak susah dan tak seberapa di kenal  terletak di Desa Kemloko Gede, Kecamatan Trawas, Mojokerto, di lereng Gunung Butak. Jalan berbatu dan sedikit menanjak mendominasi jalanan yang saya lewati.
tempat yang sepi dan alami dengan pohon-pohon besar yang rindang.
apabila akan masuk ke area arca ini kita di wajib kan mengisi daftar tamu yang sudah tersedia di pos perijinan pintu masuk ke kmlek arca ini.sengan biaya seikhlasnya kita bisa masuk dan menikmati segar nya udara di area candi ini.setelah berjalan beberapa menit terlihat juga sosok arca yang tinggi besar.sebuah arca berbentuk patung budha yang terihat dari pahatan nya yang kasar dan tidah rata,menandakan candi ini belum terselesaikan secara betul pada saat pengerjaan nya. bau dupa yang menyengat seolah-olah memecah aroma alami tanah basah dan rimbunan pepohonan disini.sebenarnya masih ada satu arca lagi yang berada di area komplek arca disini,yaitu reco wedok,namun waktu yang semakin larut mengisayrat kan saya untuk segera bergegas dari tempa ini.

tak banyak informasi yang bisa kita dapat dari penjaga arca ini,sempat saya tanyakan mengenai sejarah singkat dari arca tersebut,eh malah si penjaga menjawab''silahkan ketik di internet saja mas,pasti ada kok" kata-kata yang sebetul nya tak saya harapkan dari penjaga arca.

sekian dulu perjalanan kali ini,selamat keliling-keliling indonesia..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar